Logo SitusEnergi
Ekspor Produk Migas Periode April 2021 Tertinggi Ekspor Produk Migas Periode April 2021 Tertinggi
Jakarta, Situsenergi.com Sepanjang April 2021 lalu terjadi lonjakan ekspor produk migas paling tinggi baik secara bulanan (month to month / mtm) ataupun tahunan (year... Ekspor Produk Migas Periode April 2021 Tertinggi

Jakarta, Situsenergi.com

Sepanjang April 2021 lalu terjadi lonjakan ekspor produk migas paling tinggi baik secara bulanan (month to month / mtm) ataupun tahunan (year on year (yoy). Badam Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode itu nilai impor migas mencapai USD0,96 miliar. Jumlah ini setara kenaikan 5,34 persen mtm atau sebesar 69,60 yoy.

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan nilai ekspor pada April 2021 mencapai USD18,48 miliar atau naik 0,69 persen mtom. Faktor utama kenaikan itu lantaran ekspor produk migas lebih tinggi dibandingkan produk non migas. Tercatat untuk ekspor produk non migas hanya naik 0,44 persen mtm.

“Nilai ekspor migas pada April 2021 naik 51,94 persen yoy, kenaikan ini tinggi sekali karena pada April 2020 ekspor migas kita anjlok karena adanya Covid-19. Jadi secara tahunan kenaikan total ekspor kita sangat mengesankan,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (20/5/2021).

Sementara itu kinerja ekspor menurut sektor lainnya yang tumbuh positif secara mtm dan yoy yaitu industri pengolahan. Tercatat kenaikannya mencapai 0,56 persen mtm dan 52,65 persen yoy menjadi USD14,92 miliar. Sedangkan ekspor produk pertambangan mencapai 2,33 persen mtm dan 47,02 persen yoy menjadi USD2,27 miliar.

BACA JUGA   Wow! Pesawat Pelita Air Bakal Terbang Pakai Bahan Bakar dari Minyak Jelantah

Dijelaskannya hanya sektor pertanian saja yang mengalami penurunan ekspor pada April 2021 sebesar 14,55 persen mtm menjadi USD0,34 miliar. Namun jika dibandingkan dengan April 2020 ekspor produk pertanian ini tetap tumbuh 18,98 persen. Secara keseluruhan ekspor produk pengolahan tetap menjadi yang utama dalam struktur ekspor secara total yang mencapai 80,73 persen. Sementara untuk sektor tambang kontribusinya mencapai 12,27 persen, migas 5,17 persen dan pertanian hanya 1,83 persen.

“Ekspor pertanian turun 14,55 persen mtm. Adapun jenis produk pertanian yang mengalami penurunan besar yaitu sarang burung, hasil hutan bukan kayu lainnya, kopi, dan buah – buahan tahunan,” pungkas Suhariyanto. (DIN)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *