Logo SitusEnergi
Pemerintah Menargetkan ‘Zero Emission’ Lebih Cepat Dengan EBT Pemerintah Menargetkan ‘Zero Emission’ Lebih Cepat Dengan EBT
Jakarta, Situsenergi.com Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian atau lbaga (K/L) lain terus berupaya agar Indonesia dapat mempercepat target net... Pemerintah Menargetkan ‘Zero Emission’ Lebih Cepat Dengan EBT

Jakarta, Situsenergi.com

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian atau lbaga (K/L) lain terus berupaya agar Indonesia dapat mempercepat target net zero emission atau nol emisi karbon, salah satunya dilakukan melalui peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT). Untuk itu, dukungan dari sektor swasta memegang peranan penting dalam mewujudkan percepatan target tersebut.

Pada tanggal 22 April 2021, pemerintah dalam hal ini Kemenko Marves, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, bersama Pemprov Kalimantan Utara dan Pemprov Papua melakukan Joint Statement of Intent dengan dua perusahaan swasta yakni PT Adaro Energy Tbk. dan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) sebagai investor dari Australia.

“Kami percaya bahwa dengan dukungan sektor swasta yang kuat, seperti dari Adaro sebagai eksportir batu bara terbesar di Indonesia dan Fortescue sebagai investor energi terbarukan terbesar, ekonomi berbasis energi terbarukan tanpa emisi dapat mendukung Indonesia mencapai target net zero emission lebih cepat,” terang Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi di Jakarta, Senin (3/5/2021).

Seperti diketahui bersama, pada 4 September 2020, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melakukan akta perjanjian kerja sama dengan _Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) yang merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group Ltd (Fortescue) di bidang pengembangan industri energi hijau. Menko Luhut mengatakan perjanjian ini merupakan kesepakatan awal untuk mengembangkan kekuatan energi terbarukan Indonesia dan untuk mendorong industri hijau.

BACA JUGA   Transisi Energi Ngebut! PLTS Jadi Jagoan Baru di RUPTL 2025 - 2034

Pemerintah Republik Indonesia percaya bahwa sumber daya energi terbarukan Indonesia dapat secara ekonomis memasok kebutuhan energi dan industri di Indonesia, mulai saat ini, asalkan dikembangkan dengan cepat dan dalam skala yang memadai untuk memenuhi kebutuhan energi yang berlimpah, murah, dan tidak mengandung polusi.

Hingga saat ini, beberapa negara di dunia terus melakukan gerakan secara proaktif untuk menuju emisi nol bersih. Hal ini dibuktikan dengan komitmen beberapa negara besar seperti Jepang untuk menurunkan emisi sebesar 46 perse , Amerika Serikat sebesar 50% dan Uni Eropa sebesar 55 persen, semuanya pada tahun 2030.

Indonesia sendiri telah menetapkan target karbon netral atau nol emisi bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat, tergantung pada ketersediaan dukungan internasional untuk keuangan dan transfer teknologi. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *