Jakarta, Situsenergi.com
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan mulai khawatir dengan melonjaknya kasus Covid-19 di India. Pasalnya India menjadi salah satu tujuan utama ekspor produk sawit Indonesia.
Seperti diketahui kasus merebaknya Covid-19 di India membuat pemerintahnya kewalahan. Bahkan layanan kesehatan di negara itu mulai kesulitan menangani pasien yang terus berdatangan.
Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan memang untuk saat ini arus barang dari dan ke India masih lancar. Belum ada pembatasan atau aturan pengetatan untuk komoditas ekspor. Namun jika kasus Covid-19 di India masih menunjukkan tren peningkatan, nantinya bisa berimbas pada kegiatan ekspor khususnya sawit dari Indonesia.
Menurut dia, jika terjadi lockdown dalam jangka panjang di India maka akan berdampak pada konsumsi minyak sawit dari Indonesia. Untuk itu perlu diantisipasi dampaknya terhadap ekspor Indonesia.
“Saya kira berapa besarnya kita belum tahu tetapi perlu diantisipasi. Kita terus melakukan monitoring dan evaluasi secara detail,” tutur Fadhil dalam keterangannya, Kamis (29/4/2021).
India merupakan salah satu negara destinasi utama ekspor produk minyak sawit dan turunannya. Pada tahun 2020, ekspor sawit Indonesia ke India mengalami peningkatan sekitar 1,8% dibandingkan tahun 2019. Namun ekspor sawit pada Januari 2021 ke India mengalami penurunan 41% dibandingkan pada Desember 2020. Menurut Fadhil, penurunan ekspor tersebut bukan karena adanya lockdown atau peningkatan kasus Covid-19 di India, melainkan ada tren penurunan permintaan.
“Kemudian harga juga cukup tinggi. Selain itu, ini yang mungkin harus dicermati adalah Malaysia itu mengambil alih posisi indonesia sebagai negara eksportir sawit ke India. Mereka memiliki skema pungutan ekspor yang lebih kecil yang lebih rendah dibandingkan Indonesia sehingga lebih kompetitif,” tandasnya. (DIN/RIF)
Leave a comment