Home CSR Erick Thohir Larang Pertamina Miliki Saham Pertashop, Kenapa?
CSR

Erick Thohir Larang Pertamina Miliki Saham Pertashop, Kenapa?

Share
Erick Thohir Larang Pertamina Miliki Saham Pertashop, Kenapa?
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melarang PT Pertamina (Persero) untuk memiliki saham Pertashop, meski hanya 1 persen saja. Menurutnya, hal itu guna memberikan kesempatan masyarakat untuk berusaha.

“Saya putuskan, Pertamina tidak boleh punya saham 1 persen pun,” ujar Erick, dikutip Senin (19/4/2021).

Dengan tidak dimiliki Pertamina, kata Erick, hal itu memberikan peluang usaha bagi masyarakat dan membuka ekosistem usaha baru. Ia mencontohkan di suatu wilayah di Jawa Barat, dimana ada seorang anak muda yang memiliki bisnis Pertashop. Hal itu menjadikannya maju di wilayah itu.

“Saya menyaksikan sendiri di Cibodas kemarin, usianya masih 34 tahun, dia juga tadi membuka Pertashop menjadi new income, hal ini yang saya harapkan, BUMN membangun ekosistem,” ujar Erick.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan Pertashop merupakan satu-satunya lembaga resmi penyalur BBM skala kecil dari Pertamina, yang merupakan tindak lanjut antara MoU Pertamina dengan Kemendagri tahun 2020.

“Kita rencanakan memang ada satu outlet di setiap desa di 73 ribu desa yang ada di Indonesia. Dan tahun ini kita targetkan terbangun 10.000 outlet Pertashop,” ujar Nicke.

Menurut Nicke, Program Pertashop juga sejalan dengan tanggung jawab Pertamina sebagai BUMN untuk menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat khususnya di daerah.

“Alhamdulillah saat ini kerja sama dengan pesantren untuk mendukung kemandirian ekonomi pesantren dan ini juga akan membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM yang ramah lingkungan dan dengan harga yang sama dengan di SPBU,” imbuh Nicke.

Nicke juga berharap peran para pengusaha daerah untuk bisa ikut berpartisipasi dalam menyukseskan Program Pertashop sehingga terbangun Peratshop di setiap desa sejalan dengan Program One Village One Outlet (OVOO).

Saat ini, sudah beroperasi sebanyak 1.112 unit Pertashop yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, dan untuk 2021, ditargetkan sebanyak 10 ribu Pertashop baru sudah dapat beroperasi. Khusus di wilayah Jawa Bagian Tengah terdapat hampir 200 unit Pertashop yang siap melayani kebutuhan energi masyarakat. Hingga tahun 2024, Pertamina menargetkan membangun 40 ribu Pertashop.

Seluruh informasi dan pendaftaran kemitraan Pertashop dapat diketahui melalui ptm.id/MitraPertashop. Syarat utamanya terdiri dari dua (2) kriteria, Kriteria Administrasi Persyaratan dan Kriteria Lokasi.

Untuk pola kerja samanya ada tiga (3) tipe yang ditawarkan, Gold (210 m² kapasitas tangki 3 Kilo Liter), Platinum (300 m² kapasitas tangki 10 KL), dan Diamond (500 m² kapasitas tangki 10 KL), perbedaan besaran lahan akan berpengaruh terhadap layanan bisnis nonfuel retail (NFR) yang dapat beroperasi, misalkan agen pulsa, toko sembako, mini market, kafe/restoran, bengkel, dan bisnis turunan lainnya.

“Pemerataan energi menjadi tugas dan amanah Pemerintah melalui Pertamina dapat tercapai lebih cepat dan tepat. Di sisi lain, kami akan menggerakkan dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dan daerah,” pungkas Nicke. (SNU/RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Genjot Edukasi Keberlanjutan Energi Lewat Program Sosial dan Kolaborasi Media

Jakarta, Situsenergi.com PT Pertamina (Persero) terus memperkuat edukasi publik soal pentingnya keberlanjutan...

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gandeng Petani Perempuan Wujudkan Kemandirian Pangan

Maros, Situsenergi.com Semangat pagi terasa di Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, saat...

Pertamina Gerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sukabumi

Sukabumi, Situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan aksi cepat tanggap lewat program...

Pertamina Ubah Lahan Kering Boyolali Jadi Hijau Lewat Energi Surya dan Inovasi Anak Muda

Boyolali, Situsenergi.com Di tengah teriknya kemarau Boyolali, para petani Desa Sobokerto menemukan...