


Jakarta, Situsenergi.com
Meningkatnya permintaan pasar dunia terhadap produk pertambangan, kejadian kejadian perubahan harga dasar tambang. Kenaikan permintaan menandakan bahwa banyak negara sudah mulai masuk pada fase normal meski bayang-bayang pandemi Covid-19 masih menghantui.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Didi Sumedi, menjelaskan bahwa kondisi pertambangan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dibandingkan periode Maret 2021. Kondisi ini mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode April 2021. ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12 Tahun 2021, tanggal 31 Maret 2021.
“Komoditas konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat seng, konsentrat ilmenite, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian, mengalami kenaikan dibandingkan periode bulan lalu. Hal tersebut antara lain karena permintaan dunia yang meningkat, “kata Didi Sumedi dalam keterangannya, Jumat (2/4/2021).
Dibandingkan periode sebelumnya, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode April 2021 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata USD3.253,14 per WE atau naik 5,06 persen. Kemudian konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata USD152,12 per WE atau naik 5,48 persen.
Selanjutnya konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata USD77,73 per WE atau naik 5,48 persen. Lalu konsentrat mangan (Mn ≥ 49) dengan harga rata-rata USD213,63 per WE atau naik 2,58 persen. Adapun konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata USD760,96 per WE atau naik 4,42 persen.
Selanjutnya konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD90,83 per WE atau naik 5,48 persen, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata USD405,63 per KAMI atau naik sebesar 10,57 persen. Kemudian konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata USD1.088,40 per WE atau naik sebesar 3,75 persen dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata USD29 , 32 per WE atau naik 7,15 persen.
Sementara itu, produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD827,49 per WE atau turun 2,12 persen. Sedangkan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) tidak mengalami perubahan dengan harga rata-rata USD117,98 per WE.
“Untuk komoditas konsetrat timbal mengalami penurunan harga, sedangkan untuk pelet konsentrat pasir besi tidak berubah,” kata dia.
Beberapa produk yang dikenakan BK termasuk konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian. Menurut Didi, HPE periode April 2021 ditentukan setelah memperhatikan catatan tertulis serta hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait. (DIN / RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.