Home ENERGI PLN Diminta Tinggalkan Penggunaan PLTD Agar Lebih Efisien
ENERGI

PLN Diminta Tinggalkan Penggunaan PLTD Agar Lebih Efisien

Share
pln diminta tinggalkan penggunaan pltd agar lebih efisien
Share

Jakarta, situsenergi.com

PT PLN (Persero) diminta untuk meninggalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) agar operasional pembangkit listrik menjadi lebih efisien. Penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar bio fuel itu disebut membuat biaya produksi PLN tinggi, sehingga perusahaan setrum itu selalu merugi.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Komite Tetap Industri Hulu dan Petrokimia, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Achmad Widjaya, saat dihubungi Situsenergi.com, Jumat (12/3/2021).

“Harusnya PLN itu perbanyak kontrak gas dan batu bara agar lebih efisien. Karena dengan gas atau batu bara, suplai bisa dilakukan berkesinambungan dengan kontrak. Selama ini padahal ada PGN, mereka (PLN) ada kontrak (pembelian gas), tapi hanya digunakan sebagai cadangan,” ujar Achmad.

Menurutnya, penggunaan PLTD tidak hanya merugikan PLN sebagai penyedia energi, melainkan juga merugikan pengguna energi. Ia mencontohkan sebuah perusahaan tekstil nasional, PT Sritex yang produk ekspor-nya sempat di tolak masuk ke Amerika dan Eropa, karena perusahaan itu menggunakan listrik PLN yang pembangkitnya menggunakan PLTD.

“Karena syarat ekspor itu begitu ketat. Ketika diketahui produk ekspor dihasilkan mesin produksi yang listriknya masih menggunakan minyak bumi (PLTD), produk mereka dianggap tidak ramah lingkungan,” ungkapnya.

Achmad berharap, pemerintah dan PLN fokus untuk bertransformasi dari penggunaan bio fuel ke pembangkit yang lebih ramah lingkungan dan efisien seperti batu bara dan gas alam cair/LNG. Sebab potensi kedua sumber energi itu masih berlimpah di Indonesia dan belum optimal dimanfaatkan. “PLN itu dari dulu terkenal senangnya pakai solar, padahal sumber batu bara dan LNG tersedia cukup besar di Indonesia. Operasionalnya juga pasti lebih murah,” pungkasnya.

Berdasarkan data Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026, penggunaan bio fuel (solar) untuk sumber energi pembangkit listrik memang masih dominan. Meski jumlahnya tiap tahun terus menurun, namun hingga 2026 memang PLTD belum bisa dihilangkan dari sumber energi PLN.
Contohnya pada 2021, proyeksi penggunaan bio fuel masih cukup tinggi, yaitu 197 ribu kilo liter. Jumlah itu memang sudah menurun ketimbang 2020 yang sebesar 263 ribu kilo liter. Namun jika dibandingkan dengan pemanfaatan tenaga bio massa/sampah dan PLT kelautan yang potensinya besar di Indonesia, masih kalah dengan penggunaan bio fuel tersebut. (SNU/RIF)

 

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Elnusa Perkuat Produksi Migas Nasional Lewat Teknologi Coiled Tubing

Jakarta, Situsenergi.com PT Elnusa Tbk terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung peningkatan...

Waskita Karya Infrastruktur Lepas Saham di Waskita Sangir Energi Rp179,9 Miliar

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) resmi melepas kepemilikan sahamnya di...

ESDM Bekukan 190 Izin Tambang, ESG Jadi Syarat Mutlak di Industri Minerba

Jakarta, situsenergi.com Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin mendapat perhatian...

Astra Perkuat Transisi Energi, Targetkan 50 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Jakarta, Situsenergi.com Astra melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang bergerak di...