

Mengenal Sistem Autoplenishment dan Prepurchase Untuk Optimalisasi Kinerja Pertamina
ENERGI January 22, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergy.com
Sepanjang tahun 2020, Pertamina telah berhasil melakukan digitalisasi terhadap 5.518 SPBU di seluruh Indonesia. Program digitalisasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan pengembangan sistem baru yakni Autoplenishment dan Prepurchase di seluruh SPBU. Sistem baru tersebut terbilang sangat canggih, karena nantinya seluruh kegiatan di SPBU dapat di monitor melalui Command Operation Center Digitalisasi. Untuk keperluan ini, Pertamina melakukan sinergitas dengan sesama BUMN, yaitu PT Telkom Indonesia.
Lalu, tahukah anda, apa yang dimaksud sistem Autoplenishment dan Prepurchase?, Serta apa saja kecanggihan sistem tersebut, sehingga dipercaya bisa meningkatkan optimalisasi kinerja Pertamina?
Situsenergy.com berkesempatan melakukan sesi wawancara khusus dengan SVP Corporate Communication & Investor Relation PT Pertamina (Persero), Agus Suprijanto terkait hal tersebut.
Question : Bisa dijelaskan lebih lanjut, bagaimana sistem Autoplenishment dan Prepurchase tersebut bekerja dan apa tujuannya menggunakan sistem tersebut?
Answer : Autoreplenishment merupakan Otomatisasi End to end process supply BBM dari depot ke SPBU. Sistem autoreplenishment menggunakan data stok SPBU secara realtime, data penjulan SPBU serta informasi jarak dan waktu delivery mobil tangki untuk menentukan reorderpoint.
Dengan adanya sistem ini maka dapat dipastikan ketersediaan stok di SPBU serta meningkatkan efesiensi perencanaan stok dan fleet.
Kemudian Prepurchase adalah mekanisme pembayaran/pembelian BBM oleh customer di SPBU, dimana customer melakukan pembayaran sebelum dan dicatat nomor polisi kendaraannya dengan menggunakan mesin EDC digialisasi SPBU, sebelum proses pengisian BBM dilakukan. Tujuannya adalah untuk memastikan data pembeli BBM khususnya JBT tercatat dalam sistem
Question : Bisa dikatakan, Pertamina menggandeng Telkom Indonesia untuk proses digitalisasi tersebut, bisakah di elaborasi kembali, berapa nilai investasi yang dikeluarkan Pertamina untuk pengembangan digitalisasi tersebut?, Berapa lama proses digitalisasi akan ditargetkan tuntas?
Answer : Kedua sistem itu adalah kerjasama antara Pertamina dengan Telkom, dilakukan dengan konsep manage service dimana pembayaran dilakukan berdasarkan throughput fee.
Kontrak manage service dengan Telkom sampai dengan desember 2023
Question : Dalam program digitalisasi tersebut, kedepan bukan hanya di tingkat hilir saja, melainkan di hulu dan midstream, sementara untuk proses digitalisasi tersebut, Pertamina menggandeng pihak ketiga dalam prakteknya, seberapa amankah data tersebut? apakah tidak kuatir disalahgunakan, mengingat kerja Pertamina dari hulu hingga ke hilir sangat berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat Indonesia?
Answer : Pertamina senantiasa menjaga keamanan dan kerahasiaan data. ICT Pertamina sudah memperoleh sertifikasi ISO 27001 di bidang Manajemen Keamanan Informasi. Selain itu Pertamina juga memiliki tim khusus di bidang Cyber Security, yang di dalamnya juga menangani terkait keamanan data Pertamina dan pihak ketiga.
Dalam setiap kerjasama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam digitalisasi Pertamina, tentu saja Pertamina selalu membuat suatu kesepakatan kerahasiaan data. Bentuk paling nyata dalam hal ini adalah adanya NDA (Non Disclousure Agreement) untuk setiap pekerjaan project.
Question : Masih kaitannya dengan digitalisasi, kita tahu upaya Pertamina untuk mengedukasi masyarakat terkait digitalisasi, salah satunya dengan mengoptimalkan mypertamina, dengan pemberian diskon khusus misalnya untuk transaksi menggunakan mypertamina. Pertanyaannya adalah, sejauh ini bagaimana reaksi atau feedback masyarakat tentang hal tersebut?, apakah penetrasi pengguna MyPertamina ada peningkatan signifikan, atau seberapa diterimanya sistem tersebut di masyarakat?
Answer : Saat ini MyPertamina menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, telah ada 7 juta registered user gang ini menunjukkan bahwa MyPertamina diminati oleh masyarakat untuk digunakan dalam melakukan pembelian produk pertamina (BBM).
MyPertamina akan terus dikengembangan fitur-fiturnya untuk dapat meningkatkan layanan ke masyarakat
Question : Apa target Pertamina terkait digitalisasi di 2021 ini?
Answer : Untuk tahun 2021, digitalisisasi Pertamina ditargetnya untuk melakukan roll out system yang sudah dikembangkan pada tahun tahun sebelumnya dan digitalisasi di beberapa proses bisnis yang baru.
Contoh system yang akan di roll out :
1.Auto Replenishment System dan Prepurchase system untuk seluruh SPBU,
2.Predictive Maintenance untuk refinery.
Contoh beberapa proses bisnis yang baru yang akan di Digitalisasi adalah :
1.Digitalisasi untuk proses distribusi dan sales LPG
2.Proses bisnis supply chain management, direncanakan untuk dilakukan digitalisasi sehingga optimalisasi supply chain bisa dilakukan,
3.Digitalisasi untuk mendapatkan data terkait sumur di Upstream. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.