Logo SitusEnergi
PR Sektor Energi Yang Harus Dicari Solusinya Menurut DEN PR Sektor Energi Yang Harus Dicari Solusinya Menurut DEN
Jakarta, Situseneergy.com Dewan Energi Nasional (DEN) merangkum sejumlah permasalahan di sektor energi yang harus segera dicarikan solusinya. Pekerjaan Rumah (PR) sektor energi tersebut mulai... PR Sektor Energi Yang Harus Dicari Solusinya Menurut DEN

Jakarta, Situseneergy.com

Dewan Energi Nasional (DEN) merangkum sejumlah permasalahan di sektor energi yang harus segera dicarikan solusinya. Pekerjaan Rumah (PR) sektor energi tersebut mulai dari kebutuhan BBM yang terus meningkat meski produksinya terus menurun, integrasi fasilitas gas dan jaringan listrik, hingga kebutuhan fasilitas jaringan gas yang dirasa harus segera dipenuhi.

Sekretaris Jendral DEN, Djoko Siswanto mengatakan, tantangan dalam pemenuhan kebutuhan energi itu karena saat ini ada beberapa hal yang mempengaruhinya. Seperti produksi minyak mentah dalam negeri turun (crude), sementara impor BBM jenis gasoline dan crude meningkat.

“Hal lainnya adalah LPG yang masih impor, sementara ekspor batubara tertekan karena adanya kebijakan energi bersih di sejumlah negara. Kemudian infrastruktur gas dan listrik belum terintegrasi di Indonesia,” ujar Djoko Siswanto dalam paparan diskusi virtual, Rabu (6/1/2021).

Djoko memaparkan, Pemerintah saat ini telah menyiapkan beberapa solusi untuk memenuhi tantangan kebutuhan energi tersebut. Di antaranya, untuk minyak mentah akan dilakukan peningkatan produksi hingga 1 juta barel per hari. Hal.itu dikaukan salah satunya dengan cara mengakuisisi lapangan minyak luar negeri untuk kebutuhan kilang. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kapasitas kilang untuk BBM.

BACA JUGA   BAg Gandeng HDF Energy Indonesia untuk Kaji Potensi Kapal Bertenaga Hidrogen

“Karena kebutuhan energi yang terus meningkat, sementara pasokan kapasitas energi terbatas,” tuturnya.

Selanjutnya terkait kebutuhan gas, Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi seperti Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi dan gas untuk industri. Selain itu, Pemerintah juga berupaya  meningkatkan pengunaan kendaraan bermorot listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.

Kemudian terkait pemanfaatan pembangkit EBT (Energi Baru dan Terbarukan), Pemerintah sudah merumuskan pemanfaatan sumber energi alternatif seperti air, sinar Matahari, dan angin. Di mana saat ini didominasi PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya.

Selain itu, lanjut Djoko Siswanto, meningkatkan produksi LPG domestik, pembangunan jaringan gas kota untuk pemenuhan kebutuhan energi. Kemudian pembangunan transmisi listrik, meningkatkan produksi DME, dan mendorong penggunaan kompor listrik.

“Jaringan gas, kita optimis di 2021 dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi bisa terkoneksi. Saat ini ada beberapa wilayah yang belum tersambung seperti di Dumai, kemudian Cirebon-Semarang. Jika ini sudah terkoneksi, diharapkan ada pertumbuhan permintaan gas termasuk untuk rumah tangga,” pungkasnya. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *