Home ENERGI Stok BBM Di AS Menipis, Harga Minyak Melesat Lebih Dari 2 Persen
ENERGI

Stok BBM Di AS Menipis, Harga Minyak Melesat Lebih Dari 2 Persen

Share
76, owned by Phillips 66, signage is displayed on a storage tank at the Port of Richmond in Richmond, California, U.S., on Thursday, April 23, 2020. Crude oil rose at the end of a dramatic week that saw prices in New York plunge below zero for the first time in history. Photographer: David Paul Morris/Bloomberg
Share

Tokyo, SitusEnergy.com

Harga minyak melonjak hampir 2 persen pada, Rabu (4/11/2020) setelah data industri menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika turun tajam. Selain itu, pada investor juga masih menunggu hasil pemilihan presiden AS yang akan menentukan kebijakan negara Paman Sam itu empat tahun kedepan.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, patokan Amerika Serikat, naik 73 sen atau 1,94 persen menjadi USD38,39 per barel pada pukul 07.21 WIB, setelah melambung lebih dari 2 persen pada sesi sebelumnya.

Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, menguat 74 sen atau 1,9 persen menjadi USD39,71 per barel, setelah meroket 3 persen pada penutupan Selasa. Demikian dikutip dari laporan Reuters,  di Tokyo, Rabu (4/11/2020).

Sebelumnya, harga minyak anjlok lebih dari 10 persen pada pekan lalu seiring meningkatnya kasus virus corona di seluruh dunia, dan lebih banyak pembatasan pergerakan yang memukul prospek permintaan. Minyak WTI hampir menutup kerugian tersebut dalam penguatan tiga hari sejauh minggu ini.

“Namun, pasar berhati-hati menjelang pemilihan presiden AS,” kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

“Kedua kandidat memiliki platform kebijakan energi yang berbeda cukup signifikan, yang dapat memengaruhi permintaan minyak mentah,” kata ANZ.

“Kami memperkirakan kemenangan Biden akan membebani harga minyak mentah dalam jangka menengah,” mengacu pada kandidat Partai Demokrat, Joe Biden.

Stok minyak mentah Amerika turun tajam minggu lalu sementara persediaan bensin meningkat, menurut data dari kelompok industri American Petroleum Institute, Selasa.

Stok minyak mentah turun 8 juta barel, pekan lalu, menjadi sekitar 487 juta barel, berdasarkan data American Petroleum Institute.

Angka itu kontras dengan ekspektasi sejumlah analis dalam jajak pendapat  Reuters  yang memperkirakan kenaikan 890.000 barel.

Namun, lebih banyak penguncian dapat membatasi kenaikan harga minyak ketika Italia, Norwegia, dan Hongaria memperketat pembatasan Covid-19, mengikuti Inggris, Prancis, dan sejumlah negara lainnya.

Mendukung harga, anggota OPEC , Aljazair, menyokong penundaan rencana mendongkrak produksi minyak OPEC Plus mulai Januari.

Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya yang dipimpin Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan mengurangi pemotongan 7,7 juta barel per hari (bph) sekitar 2 juta bph mulai Januari. (SNU/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...