Home ENERGI SKK Migas Sebut ENI Hampir Pasti Gantikan Chevron di IDD
ENERGI

SKK Migas Sebut ENI Hampir Pasti Gantikan Chevron di IDD

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com 

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan perusahaan migas asal Italia, ENI, hampir pasti menggantikan Chevron Indonesia Company Ltd dalam mengembangkan proyek gas laut dalam Indonesia Deep Water Development (IDD) di Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur.

Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, kemungkinan besar ENI yang menggantikan Chevron mengelola IDD terutama karena Gendalo Hub dan Gehem Hub yang merupakan bagian besar dari Proyek IDD ini lokasinya berdekatan dengan Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau yang dikelola ENI.

“Perkembangan terakhir IDD, Chevron sudah lebih mengerucut dengan ENI, mungkin lagi finalisasi,” tutur Dwi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI secara virtual pada Rabu (30/09/2020).

Dia menyambut baik bila memang pada akhirnya ENI lah yang menggantikan Chevron untuk mengembangkan proyek IDD ini. Hal ini dikarenakan lokasi yang berdekatan dengan proyek gas yang telah ada yakni Lapangan Jangkrik, maka diharapkan ini bisa menekan angka investasi karena fasilitas produksi bisa disambung dan digunakan bersama.

“Kalau itu terjadi, misalnya ENI menggantikan Chevron, kami melihat beberapa hal positif karena bisa menurunkan investasi dari fasilitas produksinya karena bisa mengkoneksikan Lapangan Jangkrik yang sekarang sudah dimiliki ENI,” tuturnya.

Proyek IDD yang dikelola Chevron Indonesia Company Ltd terdiri dari Lapangan Bangka, Gendalo Hub dan Gehem Hub. Chevron telah memproduksi gas dari Lapangan Bangka mulai Agustus 2016 dengan kapasitas produksi hingga 110 mmscfd.

Namun untuk pengembangan Gendalo dan Gehem Hub, hingga saat ini masih belum juga dioperasikan. Chevron pun telah memutuskan bahwa proyek IDD ini tidak dapat bersaing dalam portofolio global perusahaan dan kini sedang mengevaluasi kepemilikan dan pengoperasian 62% sahamnya di proyek IDD ini.

Berdasarkan data SKK Migas, saat ini proyek ini sedang dalam tahap proses evaluasi persetujuan revisi Rencana Pengembangan (Plan of Development/ POD ) I dan juga proses evaluasi usulan perpanjangan Blok Rapak dan Blok Ganal.

Bila Gendalo dan Gehem Hub ini beroperasi, maka diperkirakan bisa menghasilkan gas sebanyak 844 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel minyak per hari.

Hingga saat ini SKK Migas masih menargetkan proyek ini secara keseluruhan bisa beroperasi pada kuartal keempat 2025. Adapun nilai proyek ini diperkirakan sebesar US$ 6,98 miliar.(MUL/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...