Home ENERGI Lifting Migas Anjlok, Waka SKK Migas Salahkan Pejabat Lama
ENERGI

Lifting Migas Anjlok, Waka SKK Migas Salahkan Pejabat Lama

Share
Share

Jakarta, Situsenergy.com

Pengamat Energy, Yusri Usman, menyayangkan pernyataan Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurahman yang menyatakan bahwa anjloknya lifting migas tahun 2019 karena akibat kinerja pejabat lama antara 7 sampai dengan 10 tahun yang lalu. Menurutnya hal itu justru memperburuk citra SKK Migas yang merupakan institusinya sendiri dimana SKK Migas mengendalikan hampir sekitar 80 KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama).

Meski belum dirilis resmi, didapatkan informasi bahwa realisasi lifting migas tahun 2019 hanya mencapai 88,63 persen dari target APBN 2019 yang terdiri dari lifting minyak hanya 735.219 barel perhari (BOPD) dan lifting gas 5.934 MMSCFD (Milion Standard Cubic Second Feet per Day).

“Hal itu diucapkan Fatar Yani menjawab kenapa SKK Migas belum merilis secara resmi lifting migas tahun 2019 yang biasanya disampai pada akhir tahun, itupun dia katakan tak lama berselang setelah Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan kekecewaannnya karena harga jual gas kepada industri tidak bisa murah sesuai Peraturan Presiden 40 tahun 2016,” ujar Yusri Usman di Jakarta, Selasa (7/1).

Pernyataan Fatar Yani Abdurahman tersebut diibaratkan sebagai sikap yang tidak sesuai seperti pepatah muka buruk cermin dibelah. Oleh sebab itu, sikap buang badan oleh Wakil Kepala SKK Migas ini bisa jadi adalah contoh buruk sebagai pemimpin di suatu lembaga pengendali utama di sektor hulu migas yang sangat strategis yang mengurusi untuk hajat hidup orang banyak.

Dia berharap agar pejabat-pejabat di SKK Migas jika memang sudah tidak mampu mengurusi sektor strategis ini lebih baik terus terang dan melepaskan jabatannya. Pejabat definitid yang saat ini menjabat diharapkan jangan hanya bisa mengelak dengan menyalahkan pejabat yang lama terkait anjloknya lifting migas.

“Tanpa sadar dia telah menuding hal yang sama terhadap semua anak buahnya sekarang  yang masih bekerja di SKK Migas, karena mereka rata – rata sudah bekerja di situ sejak 10 sampai 15 tahun, bahkan ada yang sudah lama bekerja di atas 20 tahun,” ulas dia. (DIN/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...