Logo SitusEnergi
Pengamat Sebut Pemerintah Tak Serius Kembangkan Sumber Energi LNG Nasional Pengamat Sebut Pemerintah Tak Serius Kembangkan Sumber Energi LNG Nasional
Jakarta, Situsenergy.com Pemerintah Indonesia dinilai abai terhadap potensi pengembangan liquid natural gas (LNG). Sebaliknya pemerintah justru memilih jor-joran memanfaatkan liquid petroleum gas (LPG). Padahal... Pengamat Sebut Pemerintah Tak Serius Kembangkan Sumber Energi LNG Nasional

Jakarta, Situsenergy.com

Pemerintah Indonesia dinilai abai terhadap potensi pengembangan liquid natural gas (LNG). Sebaliknya pemerintah justru memilih jor-joran memanfaatkan liquid petroleum gas (LPG). Padahal LPG selama ini menjadi komoditas impor yang besar. Hampir 70 persen kebutuhan LPG adalah produk impor.

Pengamat Energi, Salamaudin Daeng, mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara importir LPG terbesar di dunia. Indonesia berada pada urutan ke 9 negara importir LPG terbesar di dunia. Sebagian besar berasal dari Negara Negara timur tengah. Penghasil dan eksportir LPG terbesar di dunia adalah Saudi Arabia, Qatar dan USA. Semua Negara penghasil minyak terbesar adalah eksportir LPG terbesar.

“LPG mendapat prioritas dari pemerintah, dengan alasan untuk penghematan impor minyak tanah. Program pengalihan konsumsi minyak tanah ke LPG dilakukan secara masif. Hal ini tampak dari subsidi LPG yang meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2012,” kata Salamudin Daeng di Jakarta, Selasa (15/10).

Menurutnya, lebih dari 7 miliar kilogram LPG disubsidi setiap tahun oleh pemerintah kepada konsumen. Nilai subsidi LPG di dalam APBN lebih dari Rp69 triliun. Jumlah ini .enduduki peringkat energi dengan subsidi terbesar berada di atas subsidi solar, di atas subsidi minyak tanah dan di atas subsidi listrik.

BACA JUGA   Trilema Energi Indonesia: Jalan Tiga Simpang dan Sebatang Lilin yang Merana

“Padahal pengalihan konsumsi minyak tanah ke LPG sama – sama menggantikan energi impor yang satu ke energi impor yang lain. Indonesia berada pada urutan ke 13 sebagai Negara dengan konsumsi LPG terbesar. Konsumsi LPG Indonesia lebih dari 160 ribu setara barel minyak sehari,” sambung dia.

Salamudin menambahkan, seharusnya pemerintah memaksimalkam upaya pengembangan LNG karena Indonesia memiliki sumber energy LNG yang melimpah. Indonesia merupakan salah satu Negara pemain LNG yang sangat diperhitungkan dalam hal pemasok energy global. Namun sumber energi tampaknya disia – siakan alias tidak dikembangkan sebagaimana mestinya.

“LNG seolah jalan di tempat di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional. Apakah ini disengaja? Apakah ini bagian dari permainan para mafia impor minyak?,” tanya Salamudin.

Dikatakannya LNG justru banyak diekspor oleh pemerintah dimana Indonesia berada pada urutan teratas sebagai negara pengekspor LNG bersama Qatar, Australia, Malaysia, Nigeria dan Rusia. Jika rencana gas Blok Masela benar – benar terealisasi maka Indonesia akan menjadi eksportir terbesar di dunia. Dengan kekayaan sumber energy LNG yang begitu besar yang dimiliki Indonesia, seharusnya energi LNG ini memperoleh prioritas dari pemerintah untuk menjadi sumber energi nasional.

BACA JUGA   Bahlil Lantik Dua Jenderal Penegak Hukum ESDM, Siap Basmi Pelanggaran Tambang!

“Namun sayangnya LNG diprioritaskan untuk ekspor. Energi yang seharusnya lebih bersih dan ramah lingkungan digunakan secara masif untuk pembangkit listrik, mendukung industri, transportasi, dan kebutuhan rumah tangga namun malah banyak diekspor,” pungkas dia. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *