Logo SitusEnergi
ESDM Perkirakan PNPB Minerba Tak Capai Target Tahun Ini ESDM Perkirakan PNPB Minerba Tak Capai Target Tahun Ini
Jakarta, Situsenergy.com Kementerian Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) memprediksi capaian pendapatan negara bukan pajak (PNPB) dari sektor mineral dan batubara (minerba) tahun ini... ESDM Perkirakan PNPB Minerba Tak Capai Target Tahun Ini

Jakarta, Situsenergy.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) memprediksi capaian pendapatan negara bukan pajak (PNPB) dari sektor mineral dan batubara (minerba) tahun ini tidak akan tercapai. Pasalnya hingga periode September 2019, realisasi PNPB baru mencapai 68,76 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp43,26 triliun. Hingga periode tersebut realisasi PNPB tercatat hanya Rp29.74 triliun.

Direktur Penerimaan Minerba Kementerian ESDM, Johnson Pakpahan, mengatakan realisasi PNPB hingga periode tersebut memang lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 lalu. Tercatat pada saat itu realisasinya mencapai Rp33,55 triliun. Bahkan tahun lalu realisasinya melebih target 4,5 persen dari target yang hanya ditetapkan Rp32,1 triliun. Sementara realisasi PNPB hingga akhir tahun 2018 mencapai Rp 50 triliun. Menurutnya salah satu penyebab target tidak terpenuhi lantaran harga batubara yang anjlok tahun ini.

“Tentu penurunan (harga batubara) ini menurunkan PNBP. Tahun lalu, September target sudah tercapai. Sedangkan harga terus naik, jadi capaiannya makin bagus,” kata Johnson di Jakarta, Senin (7/10).

Johnson menerangkan, berdasarkan jenis komoditasnya, batubara menjadi penyumbang PNBP dominan dengan porsi sekitar 80 persen. Alhasil, harga batubara yang direpresentasikan dalam Harga Batubara Acuan (HBA) yang terus bergerak turun sejak September 2018 lalu memberikan pengaruh signifikan.

BACA JUGA   Pefindo Naikkan Rating Elnusa ke idAA+, Outlook Stabil

Sementara, komponen royalti dalam PNBP diambil dari Harga Patokan Batubara (HPB) yang diformulasikan berdasarkan HBA pada masing-masing kelas kalori batubara.Ada pun, HBA terakhir pada September 2019 sudah jauh di bawah asumsi, yakni sebesar USD65,79 per ton.

“Jika kita perhatikan, rata-rata HBA sejak Januari-September sudah USD77 per ton, kurs juga sudah berubah,” sambung Johnson.(DIN)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *