Logo SitusEnergi
39 Tahun Dikelola PLN, PLTP Kamojang  Andal Hasilkan Energi Bersih 39 Tahun Dikelola PLN, PLTP Kamojang  Andal Hasilkan Energi Bersih
Jakarta, Situsenergi.com – Mungkin banyak yang belum tahu kalau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang sudah hadir dan menjadi bagian penting dalam sejarah... 39 Tahun Dikelola PLN, PLTP Kamojang  Andal Hasilkan Energi Bersih

Jakarta, Situsenergi.com – Mungkin banyak yang belum tahu kalau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang sudah hadir dan menjadi bagian penting dalam sejarah perjalanan kelistrikan di Tanah Air, yakni sejak tahun 1918. Tahun di mana wabah flu Spanyol mengguncang dunia seperti pandemi Covid-19 saat ini. 

Perjalanan menghadirkan energi panas bumi  di Kamojang ini memang tidak singkat dan butuh waktu panjang hingga akhirnya PLTP Kamojang Unit 130 MW berhasil beroperasi pada tahun 1982 silam. Dalam 5 tahun kemudian, PLTP Kamojang unit 2 dan Unit 3 pun beroperasi mendukung sistem kelistrikan Indonesia di Jawa Barat.

PLTP Kamojang dengan kapasitas daya yang dihasilkan mencapai 140 MW, terintegrasi bersama PLTP Darajat 55 MW dan PLTP Gunung Salak 180 MW dalam PLTP Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU) 375 MW. Dengan 4 unit PLTP dari PLTP Darajat dan PLTP Gunung Salak, PLTP Kamojang POMU kini mengelola total 7 unit PLTP.

Menurut Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, PLTP Kamojang POMU ini menjadi salah satu andalan kelistrikan nasional yang dimiliki PT PLN (Persero). Pasalnya, melalui PT Indonesia Power sebagai anak usaha PLN, operasi dan pemeliharaan PLTP Kamojang POMU terus dilakukan.

“Hal ini semata untuk memastikan keandalan listrik bagi kepentingan pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia,” kata Agung di Jakarta, Sabtu (24/7/2021).

Lebih jauh ia mengatakan, dalam pengelolaan Indonesia Power, PLTP Pertama di Indonesia ini menunjukkan kinerja terbaiknya. Sepanjang tahun 2020 kapasitas produksinya mencapai 2.778 MWh.

“PLTP Kamojang masih menjadi salah satu PLTP terbaik di Indonesia. Bahkan PLTP Kamojang POMU ini menjadi contoh dan melakukan transfer knowledge dengan PLTP lain yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Dari aspek lingkungan hidup, kata dia, PLTP Kamojang POMU rutin memenangkan berbagai penghargaan. Setelah rutin mendapatkan Penghargaan Proper Hijau sejak 2008 hingga 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sejak 2019 hingga terakhir tahun 2020 PLTP Kamojang POMU berhasil meraih Proper Emas.

“Proper Emas adalah penghargaan terbaik bagi usaha yang menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Pada tahun 2020, PLTP Kamojang POMU pun berhasil meraih penghargaan Indonesian CSR Award Kategori Platinum. Ini membuktikan Tanggung Jawab Sosial yang kami lakukan berjalan dengan sangat baik,” papar Agung.

Budidaya Kopi dan Ikan Nila
Masih menurut Agung, selama ini PLTP Kamojang POMU juga aktif mengembangkan budidaya tanaman kopi pelag bersama masyarakat sekitar operasi yang  dibudidayakan secara terintegrasi di kaki Gunung Papandayan oleh mitra binaan.

“Area tanam ini, dikelola selain untuk kepentingan ekonomi komoditas Kopi, juga sebagai sebagai upaya pencegahan longsor dan area tangkapan air yang selanjutnya berfungsi sebagai natural recharge sumber uap panas bumi,” tukasnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, PLTP Kamojang POMU juga menghadirkan program budidaya Ikan Nila. Melibatkan pemuda desa di sekitar wilayah operasi, PLTP Kamojang POMU mendorong lahirnya local hero yang menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Program ini bahkan tak hanya berhenti hingga budidaya Nila namun juga pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan produk Nila Goreng Kemasan yang meningkatkan nilai tambah program,” ujarnya.

Menurutnya, selain Kopi Pelag dikembangkan juga program Budidaya dan Pengolahan Kopi Kamojang berbasis masyarakat.

“Melibatkan kelompok rentan seperti janda, program ini menjadi salah satu tumpuan penggerak ekonomi masyarakat,” ucap dia.

Terintegrasi dengan program budidaya dan pengolahan Kopi, PLTP Kamojang POMU juga mengembangkan pula budidaya Jangkrik yang memanfaatkan limbah Kopi dan pertanian sayur yang ada.

“Hasilnya, mitra binaan PLTP Kamojang POMU ini dapat memasarkan produknya Toko Pakan dan Peternak di sekitar Garut dan Bandung,” katanya.

Masih menurut Agung, kehadiran PLTP Kamojang POMU, tak sekadar mendukung sistem kelistrikan nasional yang terus berkembang serta dinanti keandalannya di tengah pandemi saat ini, tetapi juga menghadirkan energi yang menggerakkan masyarakat lokal untuk bisa berdaya dan mandiri, menggerakan perekonomian lokal masyarakat Kamojang, menggerakkan ekonomi negeri.

“Tidak hanya menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, kami ingin kehadiran PLTP Kamojang dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar,” tutup Agung.(Ert/Rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *