Logo SitusEnergi
22 Tahun Hulu Migas Berbakti dan Mengabdi Untuk Negeri 22 Tahun Hulu Migas Berbakti dan Mengabdi Untuk Negeri
Jakarta, Situsenergi.com Terhitung hari ini industri hulu migas telah memberikan bakti dan pengabdiannya selama 22 tahun kepada negara. Sebagai wujud rasa syukur dan memperkuat... 22 Tahun Hulu Migas Berbakti dan Mengabdi Untuk Negeri

Jakarta, Situsenergi.com

Terhitung hari ini industri hulu migas telah memberikan bakti dan pengabdiannya selama 22 tahun kepada negara. Sebagai wujud rasa syukur dan memperkuat komitmen dan semangat untuk terus berbakti bagi negari, seluruh insan hulu migas berkumpul kantor SKK Migas di Jakarta dan 5 (lima) kantor Perwakilan SKK Migas untuk memperkuat komitmen dan membangkitkan semangat untuk terus memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara menuju Indonesia Maju 2045.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutannya meminta seluruh insan hulu migas jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah. Hal ini kata dia terinspirasi dari pesan Bapak Proklamator, Ir. Sukarno.

“Kami mengundang Bapak dan Ibu untuk mengapresiasi pencapaian industri hulu migas selama dua dekade terakhir, memberikan apresiasi atas pondasi dan kontribusi yang diberikan oleh senior-senior sehingga hulu migas berhasil mencapai tahap ini,” kata Dwi.

Menurutnya, selama 22 tahun terakhir, industri hulu migas telah menjadi penyumbang kedua terbesar penerimaan negara setelah pajak, dengan total kontribusi sebesar Rp 5.045 triliun.

Diatakan, bahwa SKK Migas dan KKKS terus mencari dan mengembangkan cadangan migas baru berhasil mempertahankan Reserves Replacement Ratio (RRR) di atas 100% selama enam tahun berturut-turut.

“Ini adalah pengabdian hulu migas untuk memastikan bahwa industri ini akan berkelanjutan untuk generasi yang akan datang dan mendukung kecukupan energi dimasa depan,” ujarnya.

Menurut Dwi, industri hulu migas juga terus meningkatkan kontribusinya dalam mendukung industri dalam negeri, serta terus memberikan prioritas gas untuk kebutuhan domestik. Sejak tahun 2012, pasokan gas untuk kebutuhan domestik terus meningkat dan saat ini sekitar 70% pasokan gas untuk domestik, baru setelah itu kelebihannya diekspor.

“Pemenuhan kebutuhan gas untuk domestik itu paling utama, jika ada sisa baru diekspor. Karena itu, kami juga mendorong industri pengguna gas untuk terus meningkatkan kapasitanya,” ujarnya.

Dwi menyampaikan bahwa peningkatan produksi gas, belum diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur gas, akibatnya di Jawa Timur terjadi kelebihan gas mencapai 150 MMSCFD yang tidak bisa diproduksi karena tidak ada yang menyerap, hal sama juga terjadi di Natuna.

BACA JUGA   PHM Tunjukkan Kinerja Positif, Bahlil: Pemerintah Siap Dukung Hulu Migas

Dia menambahkan bahwa saat ini Pemerintah telah memberikan perhatian untuk pembangunan infrstruktur gas seperti proyek pipa gas Dumai-Sei Mangke dan penyelesaian proyek pipa Cisem II.

“Jika Sumatera, Jawa hingga Bali sudah terhubung infrastruktur gas, maka potensi gas yang ada dapat lebih dioptimalkan, dan kebutuhan industri pengguna gas dapat dipenuhi,” katanya.

Dwi juga mengklaim bahwa sejumlah proyek-proyek besar seperti Lapangan Jangkrik, Lapangan Jambaran Tiung Biru, dan Tangguh Train 3 telah diselesaikan.

“Selain itu kegiatan usaha hulu migas, seperti pengeboran dan eksekusi proyek, turut menciptakan multiplier effect bagi industri lain melalui penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), yang mencapai Rp 76,5 triliun pada tahun 2023 dan penyediaan lapangan kerja untuk 150 ribu pekerja. Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh sektor hulu migas kini bernilai US$ 67,7 miliar atau, jika dikonversi dengan kurs saat perolehan aset, setara dengan Rp 621 triliun,” paparnya.

Terkait kiprah indusri hulu migas dimasa yang akan datang, Dwi menyampaikan hulu migas telah memiliki Long Term Plan (LTP) yang merupakan rencana jangka menengah dan panjang kita untuk merealisaikan produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD. LTP ini diupayakan melalui empat strategi, yaitu Improving Existing Asset Value, Transformation Resources to Production, Waterflood and Enhanced Oil Recovery, dan Exploration for Giant Discovery dengan rencana proyek mencapai 138 proyek hulu migas dari tahun 2024 hingga 2029. Proyek-proyek ini akan membutuhkan total investasi senilai Rp 543 triliun.

BACA JUGA   PHE Pastikan Ketahanan Energi Nasional Aman Selama Libur Lebaran

“Besarnya investasi hingga 2029 menunjukkan bahwa industri hulu migas tetap berkembang ditengah transisi energi untuk memastikan kecukupan pasokan energi dimasa yang akan datang,” imbuhnya.

Dwi mengingatkan kepada seluruh insan hulu migas, agar dengan pencapaian yang ada tidak membuat menjadi jumawa, karena tantangan yang menanti industri hulu migas ke depan lebih berat. Kebutuhan migas akan terus meningkat secara volume. Peningkatan ini terutama karena migas masih sangat dibutuhkan tidak hanya untuk sektor energi, tetapi juga sebagai bahan baku atau feedstock bagi industri petrokimia.

“Saya mengharapkan komitmen yang diimplementasikan dalam kerja keras, kerja nyata, dan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi,” ujarnya memberikan pesan kepada insan hulu migas.

Dia juga mengingatkan kembali seluruh pekerja SKK Migas dan KKKS bahwa LTP ini adalah komitmen bersama yang harus ditepati, karena pencapaian LTP sangat krusial bagi ketahanan energi Indonesia.

“Kontribusi kita semua dalam mewujudkan LTP merupakan bentuk bakti dan pengabdian kita untuk negeri dimasa yang akan datang,” imbuhnya.

Dwi mengajak seluruh insan hulu migas untuk terus berbenah dan memperbaiki diri dan minta agar industri hulu migas tidak bisa lagi bekerja dengan cara-cara yang lama.

BACA JUGA   Teknologi Irigasi Canggih Selamatkan Padi Bali dari Kekeringan

“Marilah kita adopsi mindset baru yang akan memperkuat cara-cara kerja kita yaitu Having A Sense of Urgency and Sense of Crisis; Innovative dan Result-Oriented; dan Collaborative,” kata Dwi.

Pada kesempatan tersebut, Dwi juga menyampaikan harapan indusri hulu migas yaitu percepatan disahkannya UU Migas yang akan memberi kepastian hukum bagi bisnis ini. Dia menyampaikan kepada para pemangku kepentingan bahwa SKK Migas dan para KKKS siap untuk duduk bersama dan mendiskusikan poin-poin harapan tersebut sehingga ditemukan solusi yang baik bagi semua.

“UU Migas akan menjadi payung dan mendorong terlaksananya rencana-rencana besar dalam LTP dan mendukung keberlanjutan industri ini hingga berpuluh-puluh tahun kedepan,” pungkas Dwi.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *