Jakarta, Situsenergi.com Sebanyak 20 pelaku industri pertambangan batu bara dan mineral (minerba) dari Republik Tanzania mengikutu pelatihan terkait keselamatan kerja yang digelar Kementerian Energi...
Jakarta, Situsenergi.com
Sebanyak 20 pelaku industri pertambangan batu bara dan mineral (minerba) dari Republik Tanzania mengikutu pelatihan terkait keselamatan kerja yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM (BPSDM ESDM) Kementerian ESDM Prahoro Nurtjahyo, terdapat banyak persamaan antara Indonesia dan Tanzania, di mana kedua negara memiliki cadangan batu bara, emas, dan gas alam yang melimpah.
“Para peserta akan diajarkan mengenai keselamatan kerja pertambangan minerba, yang dapat diaplikasikan langsung di lapangan,” kata Prahoro dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (03/11).
“Sektor energi dan sumber daya mineral memiliki risiko yang sangat besar dengan adanya penggunaan peralatan berat di medan yang cukup berat, sehingga kelalaian yang sifatnya kecil dapat menimbulkan kecelakaan fatal,” ujarnya.
Prahoro berharap, melalui diklat tersebut dapat memberikan pengetahuan yang memadai terkait keselamatan kerja tambang batu bara dan mineral dengan menekankan pada proses yang sudah berhasil diterapkan di Indonesia.
“Ke depannya, hubungan kerja sama kedua negara, yang telah terjalin sejak 1964, dengan ditandai pembukaan kedutaan besar Indonesia di Dar Es Salaam dan berlanjut Tanzania, yang membuka kedutaannya di Jakarta pada 2022, dapat terus meningkat. Sejak momen itu hubungan antara kedua negara semakin erat ditandai dengan adanya diklat ini,” papar Prahoro.
Peserta diklat terdiri atas perwakilan Kementerian Mineral Tanzania sebamyak 11 orang, State Mining Corporation/STAMICO 4 orang, Geological Survey of Tanzania/GST 4 orang, dan Tanzania Extractive Industries Transparency Initiative/TEITI 1 orang.
Sementara itu, salah satu peserta diklat yang berasal dari Kementerian Mineral Tanzania, Ruben Josephat Mdoe menyampaikan antusiasmenya mengikuti diklat, karena banyak ilmu terkait keselamatan kerja tambang minerba yang dapat dipelajari dari Indonesia.
“Tanzania memiliki cadangan batu bara yang sangat besar, ditandai dengan maraknya kegiatan pertambangan terutama di wilayah selatan. Saya berharap ilmu yang didapatkan dari saudara-saudara kami di Indonesia ini dapat diterapkan dengan baik di dunia pertambangan Tanzania,” katanya.
Pelatihan yang digelar selama 30 hari itu merupakan bentuk kerja sama dan kontribusi Indonesia dalam memajukan pertambangan di negara Benua Afrika tersebut.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.