Logo SitusEnergi
Duh, Kerjasama Pertamina – ENI Batal Duh, Kerjasama Pertamina – ENI Batal
Jakarta, Situsenergy.com Rencana kerjasama antara PT Pertamina dengan perusahaan migas asal Italia, ENI rupanya batal. Hal ini dinilai akan mengancam program pemerintah biodiesel 100... Duh, Kerjasama Pertamina – ENI Batal

Jakarta, Situsenergy.com

Rencana kerjasama antara PT Pertamina dengan perusahaan migas asal Italia, ENI rupanya batal. Hal ini dinilai akan mengancam program pemerintah biodiesel 100 (B100). Lantaran ENI menjadi salah satu perusahaan yang menguasai teknologi pengembangan biodiesel yang cukup baik.

Pengamat ekonomi energi UGM, Yogyakarta, Fahmy Radi, berharap agar Pertamina berunding ulang dengan ENI agar roadmap kerjasama yang sebelumnya telah disusun bisa kembali dilanjutkan. Sebab Pertamina sangat membutuhkan teknologi hijau milik ENI untuk mengembangkan program B30 hingga terus mencapai B100.

“Pemutusan kerjasama ini jelas berdampak serius karena bisa menghambat program Pertamina untuk terus mengembangkan biodiesel mulai dari B30 sampai terus menjadi B100,” kata Fahmy, Selasa (4/2).

Walaupun Pertamina mengklaim telah menemukan partner pengganti perusahaan dari Amerika Serikat (AS), UOP, prosesnya juga tetap tidak akan mudah. Semula kesepakatannya, Pertamina dan ENI membangun kilang biodiesel di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan dan satu lagi di Italia. Kesepakatan ini bisa diubah, misal dua kilang yang akan dibangun semuanya berlokasi di Indonesia.

“Hanya saja pengembangan teknologinya tetap dari ENI. Dengan demikian, ENI dan Italia tidak melanggar aturan Uni Eropa karena tidak mengimpor minyak sawit dari Indonesia yang dituduh tidak ramah lingkungan,” jelas Fahmy.

BACA JUGA   Swasembada Energi atau Reshuffle! Pesan Tegas Prabowo di Forum Internasional

Pembatalan dilakukan karena ENI mendapat teguran dari pemerintah Italia yang melarang perusahaan tersebut memakai minyak sawit mentah atau CPO Indonesia, karena dianggap tidak ramah lingkungan.

“Dalam perjalanannya, ada penolakan CPO kita di Eropa, ENI maju-mundur karena ada keharusan terapkan sertifikat yang diterapkan internasional. Dan sebagian besar produsen CPO kita belum penuhi itu,” ulas dia. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *